DPR Dukung Program A-Life Jasa Marga

26-03-2018 / KOMISI VI

 

 

Pasca penerapan elektronifikasi di seluruh ruas jalan tol pada Oktober 2017 lalu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menggelar Program Alih Profesi (A-Life) bagi para petugas pengumpul tol yang memilih profesi baru. Komisi VI DPR RI mendukung program A-Life ini, sebagai antisipasi dan solusi untuk kelanjutan pekerja yang bertugas di gerbang tol.

 

Demikian diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Bowo Sidik Pangarso usai memimpin rapat dengan Direkturs Utama Jasa Marga beserta jajaran, di Kantor Cabang Jasa Marga Purbaleunyi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (23/3/2018).

 

“Saya sangat tertarik dan mendukung Jasa Marga karena memiliki program A-Life, karyawan Jasa Marga yang kena dampak e-toll ini ditawari ke anak perusahaan atau diberikan bantuan untuk wiraswasta. Ternyata program ini berjalan bahkan sampai mencapai seribu orang. Ini menjadi contoh baik untuk BUMN lain,” kata Bowo.

 

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, fokus Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI kali ini adalah pengawasan terhadap kinerja Jasa Marga terkait e-toll. Pasalnya, diketahui banyak isu yang mengatakan akibat diberlakukannya e-toll berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan. Bahkan isunya, karyawan yang di-PHK mencapai puluhan ribu pekerja.

 

“Kami sudah menanyakan kepada Direksi Jasa Marga dan mengatakan bahwa hanya 4700 karyawan Jasa Marga. Artinya ini tahun politik, jangan sampai hal-hal seperti ini dibawa ke ranah politik,” imbuh politisi dapil Jawa Tengah itu.’

 

Sementara terkait kinerja Jasa Marga, Anggota Komisi VI DPR RI Iskandar Dzulkarnain Syaichu mendukung langkah Kementerian BUMN yang berencana menjadikan Jasa Marga menjadi operator tol diseluruh Trans Jawa. Namun, ia mengingatkan, untuk menjadi operator rual tol di Trans Jawa memang dibutuhkan biaya yang tak sedikit. Ia pun mengapresiasi langkah Jasa Marga yang telah melakukan pendekatan dengan perbankan.

 

“Kita sudah melihat Jasa Marga itu sudah melakukan Komodo Bond dan pendekatan kepada bank pemerintah maupun bank asing untuk mencari dana, itu salah satu terobosan yang baik. Saya pikir ini langkah yang bagus dari Kementerian BUMN untuk mendorong terus Jasa Marga agar menjadi operator bukan hanya di Trans Jawa, tetapi di seluruh Indonesia. Karena Jasa Marga satu-satunya penyelenggara jalan tol yang ada di Indonesia,” tutup politisi F-PPP itu. (afr/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...